Thursday, September 15, 2016

Corak Batik


Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix.
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing daerah.






Wednesday, September 14, 2016

Pengertian Batik



Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.

 Batik Tulis

 Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keratonYogyakarta dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Agar Warna Batik Tidak Mudah Pudar

Agar Warna Batik Tidak Mudah Pudar

 Batik Tulis

Batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang telah diakui dunia. Ada jenis batik tulis, batik cap serta batik printing. Sebagai orang indonesia tentunya kita bangga memakai pakaian batik, baik dipakai dalam kedinasan, perhelatan maupun kegiatan harian. Batik cocok digunakan dalam segala suasana dan dapat di buat dalam berbagai model desain baju. Batik bisa fleksibel untuk diaplikasikan dalam berbagai tren busana, maka tentu kita perlu tahu bagaimana cara merawat batik agar tidak mudah pudar karena efek pencucian atau panas terik matahari. Beberapa cara agar batik tidak mudah pudar, antara lain:

1. Agar warna batik tidak mudah pudar anda bisa mencuci batik kesayangan anda dengan Lerak (sejenis buah yang diambil dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah cairan yang bisa digunakan untuk mencuci batik) sebagai pengganti bubuk deterjen atau sabun cuci. Kenapa tidak menggunakan sabun cuci atau detergent saja? karena kedua bahan kimia tersebut sifatnya panas dan dapat melarutkan warna sehingga batik cepat pudar.

2. Kemudian usahakan saat mengucek kain batik tidak terlalu keras.Dan juga dalam pemerasan kain ketika mencuci usahakan tidak terlalu keras agar batik tidak rusak. Supaya batik tidak terlalu kotor dan agar mudah dalam pencucian, maka anda sebaiknya jangan terlalu lama saat memakai batik, misalnya beberapa hari dipakai baru dicuci. Pakailah batik anda sekali saja (sehari) supaya mudah dalam pencucian.

3. Ketika akan dilakukan pencucian, sebaiknya batik dipisahkan dengan jenis pakaian lainnya, kemudian khusus untuk kain batik sebaiknya tidak usah menggunakan mesin cuci.

4. Supaya warna batik tidak mudah pudar alias awet, maka saat kain batik anda dijemur, usahakan kain tidak dijemur secara langsung di bawah terik panas sinar matahari, tetapi cukup diangin-anginkan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung. Selain itu juga baliklah bagian luar kain batik anda ke bagian dalam ketika menjemur. Hal ini dilakukan supaya kain batik anda tidak mudah pudar warnanya.

5. Agar batik tidak mudah pudar, anda bisa merendam batik ke air teh. (ini berlaku bagi batik yang berwarna coklat). Karena air teh dapat menjaga keawetan warna batik bahkan bisa mengembalikan batik (coklat) anda warnanya kembali cerah. Tentu saja supaya warnanya tidak cepat pudar lagi maka cara mencuci dan menjemurnya perlu di perhatikan, karena meskipun sudah direndam dalam air teh tapi kalau cara mencucinya tidak benar ya warna batik tetap akan pudar lagi.

6. Jika kain batik lama berada dalam lemari, usahakan secara berkala misalnya 3 bulan sekali kain batik diangin-anginkan supaya tidak lembab tumbuh jamur. Beri merica atau akar wangi untuk mengusir ngengat yang biasanya berada di dalam lemari pakaian. Usahakan pula lemari anda rapat tidak mudah kemasukan tikus karena tikus sebagai perusak pakaian nomor 2 setelah ngengat.

Demikian beberapa cara agar warna batik tidak mudah pudar, untuk melindungi kain batik kesayangan anda dari kerusakan terutama dari segi tampilan warna. Kalau batik warnanya sudah pudar (mbladus=basa jawa) maka kita pun akan enggan memakainya lagi, terutama untuk dipakai di acara-acara yang penting.